Aku duduk sendiri tanpa
kamu untuk entah beribu hari lamanya seperti ini.
Kamu mungkin sedang tertidur,
lelap atau bahkan memaksakan agar terpejam.
Ada yang ingin
kusampaikan…
Ada yang ingin kuberi
tahu…
Aku tetap sayang kamu,
walaupun tubuhmu berkeringat selepas kamu lelah bekerja.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun kamu sering menyuruhku kembali ke rumah lebih awal saat aku masih
ingin menghabiskan waktu bersama teman-temanku.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun sering mengajakku bangun lebih pagi untuk sekadar berjalan kaki. Untuk
kesehatanku juga, katamu.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun usiamu jauh lebih tua dariku. Hingga kadang banyak hal-hal yang belum
kupelajari, tapi telah lebih dulu kamu pahami.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun pekerjaanmu bukan seperti lelaki impian di kepalaku.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun kamu belum mengajakku ke tempat-tempat yang aku inginkan.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun tidak setiap waktu kamu ada saat aku butuhkan.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun kita tidak selalu berdekatan.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun kadang kita bertengkar untuk hal yang tak perlu diperdebatkan.
Aku tetap sayang kamu,
walaupun aku bukan cinta yang pertama kali di hidupmu.
Tapi semoga, aku akan
jadi yang terakhir ‘kan?
Dan yang terpenting,
Aku akan tetap sayang
kamu. Walaupun kita berjauhan. Karena punggung yang tak saling bertemu dan
saling membelakangi…bukan berarti tidak saling mendoakan.
Aku sayang kamu. Selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar